Senin, 28 Mei 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH PEPAYA

PUTRI ARISTA DEWI
Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis Universitas Jember


ABSTRAK
 
Sebagian besar papaya diperbanyak dengan pembenihan. Perkecambahan merupakan proses awal kegiatan pertumbuhan embrio, yang selalu dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Di antara berbagai faktor lingkungan, cahaya merupakan faktor yang sangat penting dalam perkecambahan. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkecambahan benih dan pengaruh yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap perkecambahan. Faktor internal yang berpengaruh terhadap perkecambahan benih yaitu termasuk persediaan cadangan makanan dan kandungan hormon dalam biji, yang dikontrol oleh genetik tanaman. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkecambahan antara lain temperatur, kelembapan, air, hormon, dan sinar matahari. Cahaya mempengaruhi perkecambahan dengan tiga cara, yaitu dengan intensitas (kuantitas) cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan fotoperiodisitas (panjang hari).
Kata kunci : benih, perkecambahan, cahaya
PENDAHULUAN
Luas lahan kritis di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai 59 juta ha. Upaya reboisasi hingga tahun 2008 diperkirakan baru mencapai 10% atau 3 – 5 juta ha (Harun, 2008). Berbagai program penanaman harus terus dilakukan untuk mengembalikan fungsi lahan tersebut dan sebagai upaya mitigasi untuk mengurangi bencana yang diakibatkan oleh keberadaan lahan kritis. Upaya tersebut jelas memerlukan dukungan ketersediaan benih bermutu dalam jumlah yang memadai dan tepat waktu. Kepastian mutu suatu kelompok benih yang diedarkan dan digunakan untuk penanaman sangat diperlukan untuk menjamin baik pengguna, pengedar, maupun pengada. Aspek legal dari mutu benih ini memerlukan perangkat berupa metode pengujian yang standar. Metode ini diharapkan mampu memberikan hasil yang seragam apabila pengujian terhadap suatu kelompok benih dilakukan oleh institusi yang berbeda.
Buah berbentuk kapsul, jika sudah masak kapsul akan merekah. Benih lokal telah beradaptasi dengan kondisi-kondisi setempat. Benih-benih ini telah tumbuh lama pada iklim dan tanah setempat sehingga menjadi semakin kuat. Jika seseorang dari salah satu tempat di Indonesia misalnya, pergi dan tinggal di Inggris akan membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi pada iklim dingin, manusianya, bahasa, dan budaya. Sama halnya dengan benih dan tanaman. Tanaman yang tumbuhnya paling sehat dan paling kuat merupakan tanaman terbaik yang dapat dijadikan sumber benih. Benih dikatakan telah masak fisiologis jika buah sudah mulai mengeras, berwarna coklat tua dan tutup buah mulai terbuka sebagian, tetapi benih belum keluar dari buah. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena sifat benihnya yang halus. Untuk menghindari kegagalan, maka perlu di ketahui terlebih dahulu apakah biji atau benih tanaman budi daya yang akan di sebar di lapangan dapat berkecambah dengan baik dan dalam waktu yang memadai.
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan biji tersebut berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah. Para ahli fisiologis benih menyatakan bahwa perkecambahan adalah munculnya radikel menembus kulit benih. Para agronomis menyatakan bahwa perkecambahan adalah muncul dan berkembangnya struktur penting embrio dari dalam benih dan menunjukkan kemampuannya untuk menghasilkan kecambah normal pada kondisi lingkungan yang optimum.
Perkecambahan adalah proses awal kegiatan pertumbuhan embrio, yang selalu dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Di antara berbagai faktor lingkungan, cahaya merupakan faktor yang sangat penting dalam perkecambahan. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji melunak. Melihat pada keberadaan kotiledon atau organ penyimpanan, perkecambahan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan hypogeal (Sujarwati, 2004).
Sebagian besar papaya diperbanyak dengan pembenihan. Bila telah varietas papaya yang bersifat unggul, produktif, dan berkualitas baik maka dapat dilakukan upaya untuk mndapatkan benih sendiri. Caranya adalah dengan melakukan penyerbukan sendiri pada bunga papaya sempurna atau melakukan penyerbukan silang denga tepung sari dari bunga sempurna lainnya yang masih satu varietas. Bunga yang telah diserbuki lalu diisolasi dan dibungkus dengan kantong kertas minyak (Kalie, 2008 ).
Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkecambahan benih dan pengaruh yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap perkecambahan.

PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkecambahan benih
Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan tanaman di antaranya adalah faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal). Faktor dalam yaitu termasuk persediaan cadangan makanan dan kandungan hormon dalam biji, yang dikontrol oleh genetik tanaman menentukan mudah-tidaknya atau cepat-lambatnya perkecambahan. Hal ini dapat dilihat dalam kasus biji rekalsitran dan ortodoks. Beberapa faktor luar yang berpengaruh terhadap perkecambahan antara lain temperatur, kelembapan, air, hormon, dan sinar matahari. Untuk proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. Menurut leteratur perkecambahan di pengaruhi oleh hormon auxin, jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auxin sangat peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang perkecambahan akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga di sebabkan pengaruh hormon auxin yang aktif secara merata ketika terkena cahaya. Sehingga di hasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas.
Pengaruh cahaya terhadap perkecambahan
Cahaya memegang peranan yang sangat penting dalam perkecambahan biji dari beberapa tanaman. Biji-biji yang untuk perkecambahannya sangat dipengaruhi cahaya dengan biji-biji yang light sensitif. Kebanyakan biji-biji tanaman menjadi sensitif terhadap cahaya bila biji-biji tersebut dalam keadaan basah. Pencahayaan biji-biji kering tidak efektif dalam menstimulasi perkecambahan, tetapi pencahayaan biji-biji yang telah direndam air kesinar matahari langsung dalam waktu 0,01 detik saja telah mampu memberikan pengaruh stimulasi perkecambahan biji. Jadi di samping peranan cahaya, peranan airpun sangat penting dalam perkecambahan biji. Ini disebabkan karena air mempunyai peranan yang sangat penting dalam reaksi-reaksi biokhemis dalam biji selama proses perkecambahan.
Cahaya mempengaruhi perkecambahan dengan tiga cara, yaitu dengan intensitas (kuantitas) cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan fotoperiodisitas (panjang hari).
1.    Kuantitas cahaya
Cahaya dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan perkecambahan pada biji-biji yang positively photoblastic (perkecambahannya dipercepat oleh cahaya); jika penyinaran intensitas tinggi ini diberikan dalam durasi waktu yang pendek. Hal ini tidak berlaku pada biji yang bersifat negatively photoblastic (perkecambahannya dihambat oleh cahaya). Biji positively photoblastic yang disimpan dalam kondisi imbibisi dalam gelap untuk jangka waktu lama akan berubah menjadi tidak responsif terhadap cahaya, dan hal ini disebut skotodormant. Sebaliknya, biji yang bersifat negatively photoblastic menjadi photodormant jika dikenai cahaya. Kedua dormansi ini dapat dipatahkan dengan temperatur rendah.
2.    Kualitas cahaya
Yang menyebabkan terjadinya perkecambahan adalah daerah merah dari spektrum (red; 650 nm), sedangkan sinar infra merah (far red; 730 nm) menghambat perkecambahan. Efek dari kedua daerah di spektrum ini adalah mutually antagonistic (sama sekali bertentangan): jika diberikan bergantian, maka efek yang terjadi kemudian dipengaruhi oleh spektrum yang terakhir kali diberikan. Dalam hal ini, biji mempunyai 2 pigmen yang photoreversible (dapat berada dalam 2 kondisi alternatif):
P650 : mengabsorbir di daerah merah
P730 : mengabsorbir di daerah infra merah
Jika biji dikenai sinar merah (red; 650 nm), maka pigmen P650 diubah menjadi P730. P730 inilah yang menghasilkan sederetan aksi-aksi yang menyebabkan terjadinya perkecambahan. Sebaliknya jika P730 dikenai sinar infra merah (far-red; 730 nm), maka pigmen berubah kembali menjadi P650 dan terhambatlah proses perkecambahan.
3.    Photoperiodisitas
Respon dari biji photoblastic dipengaruhi oleh temperatur
:
Pemberian temperatur 10-200C  : biji berkecambah dalam gelap
Pemberian temperatur 20-300C : biji menghendaki cahaya untuk berkecambah
Pemberian temperatur >350C     : perkecambahan biji dihambat dalam gelap atau terang
Kebutuhan akan cahaya untuk perkecambahan dapat diganti oleh temperatur yang diubah-ubah.
            Biji-bijian dari banyak spesies tidak akan berkecambah pada keadaan gelap, biji-biji itu memerlukan rangsangan cahaya. Karena itu kelihatannya perkecambahan yang dikendalikan cahaya merupakan satu adaptasi tanaman yang tidak toleran terhadap penaungan. Cahaya sendiri memiliki suatu intensitas, kerapatan pengaliran atau intensitas menunjukkan pengaruh primernya terhadap fotosintesis dan pengaruh sekundernya pada morfogenetika pada intensitas rendah, tetapi sebagian memerlukan energi yang lebih besar

PENUTUP
Faktor yang mempengaruhi perkecambahan adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi perkecambahan yaitu persediaan cadangan makanan dan kandungan hormon dalam biji, yang dikontrol oleh genetik tanaman menentukan mudah-tidaknya atau cepat-lambatnya perkecambahan. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkecambahan antara lain temperatur, kelembapan, air, hormon, dan sinar matahari. Cahaya mempengaruhi perkecambahan dengan tiga cara, yaitu dengan intensitas (kuantitas) cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan fotoperiodisitas (panjang hari).

Sumber :
Dinarto. 2005. Produksi dan Perlakuan Terhadap Biji dan Benih. Jurnal Penelitian Pertanian Indonesia  22 (2): 18-25

Kalie, M. 2008. Bertanam Pepaya. Penebar Swadaya, Jakarta

Sobir. 2009. Sukses Bertanam Pepaya Unggul Kualitas Supermaket. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta

Sujarwati. 2004. Perkecambahan dan Pertumbuhan Palem Jepang (Actinophloeus macarthurii Becc.) akibat Perendaman Biji dalam Lumpur. Jurnal Natur Indonesia 6(2): 99-103

Warisno. 2003. Budi Daya Pepaya. Kanisius, Yogyakarta


Rabu, 23 Mei 2012


PERKECAMBAHAN BENIH

Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah meliputi radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama. Sedangkan, pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.

Daya kecambah benih memberikan imformasi kepada pemakai benih tumbuh normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam kondisi biofisik lapangan yang serba oftimal. Parameter yang digunakan dapat berupa persentase kecambah normal berdasarkan penilaian terhadap struktur tumbuh embrio yang diamati secara langsung. Secara tidak lansung dengan hanya melihat gejala metabolisme benih yang berkaitan dengan kehidupan benih. Persentase perkecambahan adalah : Persentase kecambah normal yang dapat dihasilkan oleh benih murni pada kondisi yang menguntungkan dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Metode perkecambahan dengan pengujian di labolatorium hanya menentukan persentase perkecambahan total. Dan dibatasi pada pemunculan dan perkembangan struktur – struktur penting dari embrio, yang menunjukan kemampuan untuk menjadi tanaman normal pada kondisi lapangan yang oftimum. Sedangakan kecambah yang tidak menunjukan kemampuan tersebut dinilai sebagai kecambah abnormal. Benih yang tidak dorman tetapi tidak tumbuh setelah periode pengujian tertentu dinilai sebagai mati.

Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan tanaman di antaranya adalah faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal). Faktor dalam yaitu termasuk persediaan cadangan makanan dan kandungan hormon dalam biji. Beberapa faktor luar yang berpengaruh terhadap perkecambahan antara lain temperatur, kelembapan, air, hormon, dan sinar matahari. Untuk proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. Cahaya mempengaruhi perkecambahan dengan tiga cara, yaitu dengan intensitas (kuantitas) cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan fotoperiodisitas (panjang hari).

Selasa, 22 Mei 2012


Contoh Curriculum Vitae
CURRICULUM VITAE

Personal Details
Full Name       : Putri Arista Dewi
Address          : Jl. Diponegoro No. 64, Gumukmas - Jember
                        East Java – Indonesia
Cell Phone      : 085649301291
Place of Birth  : Jember
Date of Birth   : April 6th, 1990
Gender           : Female
Health             Perfect
Religion          : Moslem
Email              : phiyea@yahoo.com

Educational Background
1996-2002       : Mayangan 05 Elementary School, Gumukmas
2002-2005       : Junior high School No.1, Gumukmas
2005-2008       : Senior High School No.3, Lumajang
2008-Now       : Agriculture at the University of Jember

Organization Experience:
PALAGA (Nature Lovers), Senior High School No.3, Lumajang, 2008

CURRICULUM VITAE
Personal Details
Full Name                   : Palupi Prastiwi Eka Kuncoro
NIM                           : 081510601061
Place of Birth              : Jember
Date of Birth               : March 31, 1990
Gender                        : Female
Religion                       : Moslem
Address                       : Jalan Bungur No. 71 Jember 68117
Cell Phone                   : 085646242709
E-mail / Website          : freezzee89@yahoo.co.id

Educational Background
2008-Now : Agriculture at the University of Jember
2005-2008 : SMA Pahlawan
2002-2005 : SMPN 1 Jember
1996-2002 : SDN Kepatihan 17 Jember

Working Experience
2009 : Editor Video Seminar Nasional Kedokteran Gigi
2009 : Camera Woman Bedah Buku Fakultas Ekonomi
2011 : Magang Profesi di Dinas Perkebunan dan Kehutanan Jember

Courses Background
2012 : English toefl


Computer Skill
Microsoft Office
Adobe Photoshop
Vegas
Adobe After Effect

Organization Experience
2008                : Member of MAPENSA
2008                : Member of ADVIS
2008                : Member of HIMASETA
2010-2012       : CO Editor of ADVIS
2011-2012       : Treasurer of MAPENSA


Minggu, 13 Mei 2012

conversations about food security in Indonesia
Rose: Hi Danny, how are you? where else?
Danny: Thank God, I'm fine. I do not know. May still be on the way. Rose: I was waiting for this moment, we could all get together as before.
Danny: I did. I really miss the days we first.
Rose: By the way, where you work now?
Danny: Still trading as ever. I think trade is also a job That requires lots of trategy.
Rose: Yes, you're right. I also had to trade in the past but had to leave work now.
danny: I was very hungry. how about we eat first?
rose: Ok, I also feel hungry. By the way, what will we eat food?
danny: I think there is quite tasty rice pecel. what if we get there?
rose: okay. Hei, it's anna and liza. let's get them to eat.

few minutes later ...
Rose: I feel a sense of the rice a little strange. Not as usual, was rather bland.
danny: I think so. The bland taste of rice is imported rice.
anna: yes, I've heard. How can you know?
danny: of course I know. I am a merchant who also sells rice. But I do not sell this rice, after all, consumers are not so fond of imported rice.
rose: why consumers do not like rice? When rice is cheap.
danny: I think you already know how to flavor the rice.
rose: oh, sure. So, it was that caused consumers do not really like the import rice?
danny: yes, that's it. anna: and then how to reduce the amount of imported rice in the country?
liza: Indonesia's food security is threatened, when viewed from a shortage in the supply of food stocks, even after the New Order era, marked by increasing rice imports significantly.
rose: meaning is not itself an achievement considering that Indonesia is known as an agricultural country with fertile land and the potential for agricultural areas.
danny: yeah, you're right. Supposedly, Indonesia became one of the rice exporting countries. anna: and then, what's the solution?
danny: Food security will be achieved when all people at all times physically, socially, and economically have access to sufficient nutritious food, safe, and nutritious diet in order to meet the needs of a varied diet to achieve healthy and active life.
Liza: in addition, food security is also criticized because many of the indicators that make difficult the realization of food security is achieved. Many factors such as affecting the ecological, social, economic and political factors.
danny: Solutions that can be done in addressing the dependence on rice imports is to reduce the consumption of rice.
Rose: Oh, yes. I've heard that the government could also implement a "One Day, No Rice".
Anna: what is "One Day, No Rice"?
Rose: "One Day, No Rice" is the conversion of food from rice to other foodstuffs such as cassava, corn, breadfruit, or potatoes are done.
anna: and then, is there another solution?
danny: I think the government should change the mindset of the people of Indonesia, that in addition there are other carbohydrates such as rice maize, cassava, and potatoes instead of rice.
anna: but the problem is when there are a number of people in an area that consume cassava or tiwul, they called the food crisis alias hunger. Understanding of such a wedge embodiment non-rice diversification of food consumption based on local resources as a pillar of food self-sufficiency in order to combat hunger.
danny: wait, there's a new solution that can be done. The government could declare the conversion of rice flour to other types of carbohydrates, then the government should also be declared the conversion of rice to the type of carbohydrate vegetables and fruit.
liza: but the problem is people are familiar with Indonesia carbohidrat derived from the flour as it gives a sense of satiety.
Rose: yes. in addition, spending on perceived need for a greater variety of vegetables or more expensive.
danny: yeah, maybe the government is busy thinking about that now.
anna: hoooh, come on.
danny: no one else. extensification and intensification needed to achieve food security in Indonesia.
liza: ahaa, that's true. danny: hoho, of course.

Rose: What you've finished your meal?
Danny, anna and liza: yes, I guess so.
rose: then will I pay immediately and let us go somewhere else.
Danny, anna and liza: come on.

Senin, 07 Mei 2012

Unsur-Unsur Dinamika kelompok KKT Tanggul-Jember Gel. I Th. 2012

Unsur-Unsur Dinamika kelompok KKT Tanggul-Jember Gel. I Th. 2012 

A. TUJUAN KELOMPOK 
Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok KKT Desa Selodakon Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember adalah jelas dan sudah diketahui oleh seluruh anggota, yaitu pemberdayaan masyarakat desa setempat. Pemberdayaan masyarakat Desa Selodakon tersebut dilakukan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang cenderung melibatkan masyarakat setempat. Sasaran dari kegiatan pemberdayaan masyarakan adalah siswa-siswi dari beberapa PAUD hingga SMP, wali murid dan guru TK Al-Firdaus, ibu-ibu PKK, beberapa POSYANDU dan petani Desa Selodakon. Ditentukannya sasaran tersebut karena pada dasarnya pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan program-program yang telah disusun oleh anggota kelompok, baik program individu maupun program kelompok yang menjadi tanggungjawab bersama. Namun, dalam mencapai tujuan kelompok tersebut kami menemui beberapa kendala. Kendala yang dirasa paling menghambat adalah komunikasi dengan masyarakat yang kurang dikarenakan bahasa mayoritas yang digunakan adalah bahasa Madura dan kurang menguasai bahasa Indonesia, sedangkan anggota kelompok mahasiswa KKT tidak ada yang menguasai bahasa mayoritas tersebut. 

B. KEKOMPAKAN KELOMPOK 
Kekompakan kelompok menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam kelompok, hal ini dapat berupa : loyalitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan, dan keterikatan. Jumlah anggota kelompok relatif kecil cenderung lebih mudah kompak, dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah anggota besar. Jumlah anggota kelompok kami relatif kecil, yaitu terdiri dari 8 orang sehingga kelompok kami lebih mudah untuk meraih kekompakan. Kekompakan kelompok juga dapat dilihat dari apresiasi anggota kelompok terhadap tujuan kelompok. Apresiasi anggota kelompok kami terhadap program-program individu dan kelompok maupun kegiatan diluar program sangat tinggi. Anggota kelompok selalu berpadu untuk meraih kekompakan. Namun, homogenitas anggota kelompok masih belum dapat diraih hingga semua program KKT terselesaikan. Meskipun terdapat satu anggota yang individual, namun hal tersebut tidak terlalu menghambat kekompakan kelompok kami. Kesepakatan anggota terhadap tujuan kelompok, tingkat keseringan berinteraksi, adanya evaluasi yang menyenangkan dan adanya perlakuan antar anggota dalam kelompok sebagai manusia bukan mesin merupakan faktor yang meningkatkan kekompakan kelompok kami. 

C. STRUKTUR KELOMPOK 
Struktur kelompok yang ada pada kelompok KKT Desa Selodakon Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember adalah terdiri dari Koordinator Desa, bendahara, sekretaris, sie operasional, sie humas, sie logistik, sie konsumsi, dan sie kesehatan. Anggota kelompok bekerja sesuai dengan posisi dan peranan masing-masing. Sistem komunikasi dalam kelompok dianggap lancar karena setiap seminggu dua kali semua anggota kelompok berkumpul membicarakan program yang akan dijalankan dan evaluasi terhadap program yang telah berjalan. Pada kegiatan ini, setiap anggota kelompok berhak untuk mengungkapkan semua hal yang berhubungan dengan kelompok. Pembagian tugas dilakukan dengan memperhatikan kemampuan, peranan, dan posisi masing-masing anggota kelompok sehingga seluruh anggota kelompok ikut terlibat dan berpartisipasi dalam semua program yang dijalankan. Kelancaran interaksi dalam kelompok tidak memerlukan fasilitas-fasilitas yang berlebihan, untuk melakukan interaksi kelompok dapat menggunakan fasilitas seadanya sehingga kelancaran interaksi dapat dicapai tanpa harus mengeluarkan biaya lebih. 

D. FUNGSI TUGAS KELOMPOK 
Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam rangka mencapai tujuan kelompok. Tidak semua fungsi tugas ini dilakukan dengan kondisi yang menyenangkan, sebagian kecil fungsi tugas tersebut tidak terpenuhi. Klasifikasi fungsi tugas yaitu: 
a. Koordinasi, berfungsi sebagai koordinasi untuk menjembatani kesenjangan antar anggota. Koordinasi ini dilakukan secara baik oleh koordinator desa. 
b. Informasi, berfungsi memberikan informasi kepada masing-masing anggota. Mayoritas yang melakukan pemberian informasi ini adalah anggota kelompok pria, karena mereka selalu bersosialisasi dengan perangkat desa. 
c. Prakarsa, berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan prakarsa anggota. Kebanyakan yang menumbuhkan dan mengembangkan prakarsa anggota adalah anggota kelompok wanita. 
d. Penyebaran, berfungsi menyebarkan hal-hal yang dilakukan kelompok kepada masyarakat atau lingkungannya. Penyebaran ini dilakukan oleh semua anggota kelompok. 
e. Kepuasan, berfungsi untuk memberikan kepuasan pada anggota 
f. Kejelasan, berfungsi menciptakan kejelasan kepada anggota seperti tujuan dan kebutuhan anggota. Hal ini dilakukan oleh semua anggota kelompok. 

E. PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN KELOMPOK 
Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha mempertahankan kehidupan kelompok. Rasa memiiki kelompok dari para anggota tinggi dikarenakan koordinator desa selalu mengusahakan agar semua anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan kelompok. Selain itu, koordinator desa juga mengusahakan menumbuhkan kegiatan agar para anggota dapat ikut aktif berperan. Norma yang ada dalam kelompok tercipta dengan sendirinya baik norma yang tercipta dari kelompok sendiri maupun norma yang berasal dari masyarakat sekitar posko. Keterbatasan fasilitas tidak begitu mengganggu proses pengembangan dan pemeliharaan kelompok kami. 

F. SUASANA KELOMPOK 
Suasana kelompok adalah keadaan moral, sikap dan perasaan bersemangat atau apatis yang ada dalam kelompok, suasana kelompok yang baik bila anggotanya merasa saling menerima, saling menghargai, saling mempercayai dan bersahabat. Terkadang terdapat suatu keadaan pada kelompok kami dimana seorang atau beberapa anggota kelompok tidak dapat menerima sikap salah seorang anggota yang lain. Selain itu juga terdapat suatu keadaan dimana beberapa anggota kelompok tidak menghargai beberapa anggota yang lain, dalam hal masakan misalnya, kurang asin, kurang kental, tidak ada lauk dan lain sebagainya yang hal tersebut dirasa kurang menghargai jerih payah si pemasak. Namun, disatu sisi anggota kelompok kami dapat menjaga sikap saling menyayangi dan tetap membina persahabatan hingga sekarang. Mereka tidak segan untuk membantu anggota kelompok yang mengalami kesulitan. 

G. EFEKTIVITAS KELOMPOK 
Efektifitas kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas kelompok dalam mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan yang dapat dicapai, semakin banyak keberhasilan, anggota kelompok akan semakin puas. Bila anggota kelompok merasa puas kekompakan dan kedinamisan kelompok akan semakin kuat. Program-program yang kami jalankan tidak sepenuhnya berhasil. Pada program penyuluhan yang sasarannya siswa SD dan SMP dapat dirata-rata tingkat keberhasilannya hanya 60-75% dikarenakan terdapat beberapa siswa yang tidak memperhatikan mengenai materi yang kami sampaikan. Sehingga kelompok kami belum merasa puas terhadap tingkat keberhasilan program yang kami jalankan. Tetapi pada sasaran lain lebih banyak keberhasilannya, misalnya pada program pengajaran pembuatan aksesoris pada ibu-ibu wali murid TK, program-program yang diadakan pada ibu-ibu PKK, bahkan yang paling berhasil adalah program yang dijalankan pada posyandu dan petani karena mereka sangat memperhatikan apa yang kami sampaikan. 

H. TEKANAN KELOMPOK 
Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan dalam kelompok yang dapat menimbulkan ketegangan, dengan adanya ketegangan akan timbul dorongan untuk mempertahankan tujuan kelompok. Tekanan kelompok yang terdapat pada kelompok kami adalah adanya kesalahpahaman antara salah seorang anggota dengan koordinator desa. Hal ini pastinya menimbulkan ketegangan dan dapat menghambat tercapainya tujuan kelompok. Kesalahpahaman tersebut selain mempengaruhi kelancaran aktivitas-aktivitas kami di posko juga menyebabkan salah satu anggota kelompok kami mundur dan keluar dari kelompok. Namun, tekanan kelompok tersebut dapat diakhiri dengan pertemuan seluruh anggota kelompok di luar posko yang membahas masalah tersebut sehingga tekanan tersebut dapat diatasi dengan baik secara kekeluargaan oleh semua anggota kelompok dan tidak ada yang harus meninggalkan kelompok kami. Dengan begitu, tujuan kelompok masih tetap dapat dilanjutkan. 

I. MAKSUD TERSELUBUNG 
Maksud terselubung adalah suatu tujuan anggota kelompok yang terselubung atau ditutup-tutupi atau sengaja tidak diberitahukan pada anggota lainnya dalam melakukan suatu aktivitas tertentu dalam kelompok, karena tujuan sebenarnya dari anggota kelompok berlawanan dan bertentangan dengan tujuan kelompok yang telah disepakati bersama. Tidak ada maksud terselubung pada kelompok KKT Desa Selodakon Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama dan menjaga sikap saling terbuka satu sama lain.

Sumber: Pambudi, Yogi. 2010. Unsur-Unsur Dinamika Tujuan Kelompok. http://yogipambudipsikelompok.blogspot.com/2010/11/unsur-unsur-dinamika-tujuan-kelompok.html, diakses pada tanggal 19 April 2012